Tampilkan postingan dengan label Dana Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dana Pertanian. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Juli 2020

Bupati Askolani Panen Padi IP 200 Di Lahan Program Serasi

KeizalinNews.com | Banyuasin - Bupati Banyuasin H Askolani, Minggu (26/7/2020) hari ini akan melakukan panen padi IP 200 di lokasi program optimalisasi lahan SERASI di Sumber Makmur Kecamatan Muara Padang.

Sumber Makmur merupakan salah satu desa lumbung pangan Kabupaten Banyuasin, dengan luas lahan sawah 360 hektar dan Luas tanam IP 200 150 hektar, yang kesemuanya lahan optimalisasi program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin Zainudin SP MSi  mengatakan Lahan IP200 yang menjadi lokasi panen oleh Bupati Banyuasin H Askolani seluas 25 hektar.

Luas tanam IP 200 di Desa Sumber Makmur Kecamatan Muara Padang tersebut seluas 150 hektar, yang belum dipanen masih sekitar 35 hektar.

" Lahan IP200 yang dipanen seluas 150 hektar,  ini adalah full lokasi Program Optimalisasi Lahan SERASI 2019. Artinya lokasi Serasi 2019 di Desa Sumber Makmur semua bisa tanam IP 200, "kata mantan Camat Air Saleh ini.

Dikatakan Zainudin, Kecamatan Muara Padang memiliki luas tanam 6.974 hektar dari luas tanam tahun 2019 seluas 213.218 hektar.

"Muara Padang salah satu Kecamatan yang menjadi andalan kita sebagai produsen beras di Kabupaten Banyuasin," katanya.

Perlu diketahui lanjut Zainudin, dari 213.218 hektar, .60.569 hektar lahan sudah tanam dua kali setahun dengan rincian. lahan Pasang Surut IP200 58.007 hektar dan Sawah lebak IP200 2.562 hektar.

Bupati H Askolani, mengatakan dengan program SERASI terbesar di Indonesia, Kabupaten Banyuasin berhasil mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan persawahan padi yang produktif. Banyuasin memiliki luas panen padi 208,598 hektar, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019.

Potensi ini masih bisa ditingkatkan, luas lahan baku sawah 174.371 hektar dengan luas tanam 2019, 213.813 hektar terdiri dari lahan pasang surut 148.658 hektar, (IP100 90.151 ha, IP200 58.007 ha, IP300 36 ha), lahan rawa lebak 25.713 hektar (IP100 21.279 ha, IP200 2.562 ha). 
Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton. Lokasi paling potensial terdapat di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makarti Jaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha. 

"Ada Empat kecamatan potensial yang masih bisa dikembangkan secara optimal, Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan, "terangnya.

" Target kedepan, luas tanam 213.813 hektar tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 hektar tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional, "jelasnya.

Maka Pemkab Banyuasin lanjut Askolani akan terus meningkatkan penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, pengadaan Alsin olah tanah modern, pengolahan tanah secara insentif dengan menggunakan Alsin TR4, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik, memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul. Melakukan intensifikasi lahan produktif, perluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru.

Kemudian menyediakan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (Vertikal Dryer) dan membangun RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi. " Dan tahun 2020 akan membuka penerimaan Petugas Penyuluh Lapangan untuk melakukan pendampingan petani secara intens dengan target 1 desa 1 PPL, guna mencapai target kita sebagai Kabupaten penyumbang beras nomor satu nasional, "katanya. (Rn).

Selasa, 12 Mei 2020

Megawati Minta Kepala Daerah Pelopori Kedaulatan Pangan

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam Rapat DPP yang secara khusus membahas Politik Pangan bersama dengan perwakilan kepala daerah PDI Perjuangan, Senin (11/05/2020).

TRIBUNUSBANYUASIN.COM | JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dalam Rapat DPP yang secara khusus membahas Politik Pangan bersama dengan perwakilan kepala daerah PDI Perjuangan menegaskan bahwa pandemik Covid-19 membawa pelajaran berharga bagaimana Indonesia harus kedepankan semangat berdikari di bidang ekonomi, termasuk di bidang kesehatan dan pangan. 

“Politik berdaulat di bidang pangan dengan cara berdikari, melalui kebijakan hulu-hilir, dimulai dari penelitian, pengembangan benih unggul, sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi, pengolahan hasil, hingga pemasaran,” ujar Megawati sebagaimana disampaikan oleh Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan dalam keterangan tertulisnya diterima Gesuri, Senin (11/5).

“Bu Mega memiliki koleksi umbi-umbian yang sangat lengkap, juga buku-buku pertanian. Beliau juga tercatat sebagai Presiden yang paling sering mengunjungi pusat penelitian Benih Padi Sukamandi, Jawa Barat. Karena itulah seluruh kepala daerah kami wajib mengedepankan politik pangan berdikari tsb dan sekaligus berjuang bagi peningkatan kesejahteraan petani dalam pengertian luas. 

Untuk itu sejak tanggal 28 Maret 2020 yang lalu, Ibu Mega sudah menginstruksikan agar seluruh kepala daerah PDI Perjuangan mencanangkan gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan seperti Sorgum, Umbi-umbian, Sagu, Talas, Sukun, Jagung, Porang, Ketela dll,” ujar Hasto memaparkan.

Dalam teleconference tersebut, para kepala daerah PDI Perjuangan juga berkomitmen untuk saling bekerja sama terutama melalui penelitian benih, kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian, peningkatan produksi, pemasaran, dan komitmen untuk menghadirkan lumbung desa, badan usaha milik desa, pasar lelang komoditas, serta menggerakkan rakyat di dalam gerakan menanam tersebut. 
Perhatian Megawati Soekarnoputri terhadap pertanian memang sangat besar. 

“Jateng misalnya laporan Ganjar Pranowo terjadi surplus Beras dan Bawang Merah, sementara daerah lain minus; Dosmar, Bupati Humbang Hasundutan, melaporkan 2 minggu lagi akan panen bawang putih seluas 100 ha, sementara Maluku dilaporkan oleh Gubernur Maluku, Murad perlu bawang putih. 

Prof Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel melaporkan kerjasama penelitian benih. Sementara Sugiyanto Gubernur Kalteng tentang potensi lahan gambut untuk padi. Kerjasama antar kepala daerah PDI Perjuangan, juga ditempatkan dalam mata rantai pemasaran, dimana daerah yang surplus memasarkan ke daerah yang kurang. Inilah bentuk gotong royong antar kepala daerah PDI Perjuangan,” Hasto menjelaskan.

Lebih lanjut Hasto mengatakan seluruh instruksi Megawati Soekarnoputri berangkat dari apa yang disampaikan oleh Bung Karno, bahwa persoalan pangan adalah “urusan hidup matinya sebuah bangsa”. 

Karena itulah, Ia menambahkan, penggembangan penelitian di sektor pertanian harus dilakukan secara progresif sebagai penopang dari hulu untuk mewujudkan kedaulatan di bidang pangan. (Rn).

Kamis, 12 Maret 2020

Fakta Lapangan, Pertanian di Kab, Banyuasin Sumsel Pencitraan Doang

SUMSEL,TRIBUNUS.CO.ID -Seiring dengan  Program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (SERASI) Amir Hamzah (39) warga dusun 4 desa Penuguan Kecamatan Selat Penuguan dulunya Kec, Pulau Rimau, 'Amir hamzah berkeluh kesah menceritakan permasalahan gagalnya panennya karena di serang hama kresek, Desa Penuguan Kec, Selat Penuguan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kepada Elok.

Katanya, Inovasi paket budidaya yang diterapkan yaitu penggunaan NPK berimbang, fosfat alam, pupuk hayati sebagai seed treatment, serta amelioran berkualitas seperti Nitro Mag (Dolomit + Zeolit + Nitrogen), dan campuran abu sekam dan pupuk kandang andai ini dapat terealisasi dengan maksimal dan merata (semua petani di Kab, Banyuasin) sudah pasti hasilnya baik sayangnya hanya untuk pencitraan doang.

Gagal panen yang tanaman padi petani rusak karena hama kresek ini tersebar di dua Kecamatan iaitu Kec, Pulau Rimau dan Kec, Selat Penuguan yang luas persawahan nya lebih dari dua puluh ribu hektar (20.000 ht) jelas Amir jelaskan pada awak media, Rabu (11/03 /2020) Kemarin.

Mana ada yang katanya dalam satu hektarnya menghasilkan 10 - 12,5 ton itu mungkin saja ada tapi hanya untuk satu dan dua hektar saja untuk dipertontonkan di publik biar katanya Petani di Banyuasin Sumsel ini berhasil dan sejahterah, padahal itu yang ngejut kaya itu (langsung kaya) itu hanya segerintil orang saja' Seperti Orang Dinas Pertanian, Ketua Gapoktan, dan Kepala Unit Pengelola Keuangan Kelompok (UPKK). Apa tidak enak peluang untuk korupsi itu terbuka luas dan jumlahnya pun luar biasa besar, dan sudah pasti aman dari tuntutan hukum. "Karena hukum di Kab, Banyuasin ini sudah habis terjual...!!!  Uraynya.

Baca juga :

Tanaman padi kami sudah tidak mungkin panen PPL dan instansi dinas pertanian kab, Banyuasin sampai sekarang jangankan tindakan turun kelapangan untuk mengecek tanaman padi kami yang menguning akan mati ini belum ada sama sekali.

Sepertinya Orang Dinas Pertanian PPL UPTD Pertanian Kecamatan semuanya sibuk urus program Serasi.

Karena orang yang urus Serasi itu seperti di dua Kec, ini (Pulau rimau dan Selat Penuguan) rata2 langsung kaya semua Pak jelas Amir Hamzah pada awak media.

Sepertinya uang untuk kegiatan Serasi itu nya bagi-bagi saja kenapa tidak, alat berat yang kerjakan parit itukan alat berat punya pemerintah kalau tidak salah untuk program Serasi ini Rp.4.300.000 X 1 hektar : Rp;.. setiap Gapoktan sesuai dengan ajuan proposal nya namun rata2 setiap gapoktan itu untuk dana kegiatan program Serasi Rp.5 sampai 8 M. di dalam pekerjaan Serasi tersebut seharusnya dikerjakan secara swakelola memberdayakan anggota kelompok namun kalau yang selama Program Serasi ini diduga dikerjakan oleh orang Dinas Pertanian itu sendiri..kan mantap jelas Amir Jadi aman saja kan"

Pekerjaan Serasi di Semuanya hanya di garut garutnya saja memakai Eskavator hanya seperti itu saja..???

Padahal pekerjaan program Serasi itu kan 1.peninggian dan penimbunan tanggul, 2.pembuatan box bagi pembuatan saluran konektivitas, 3.pembuatan gorong-gorong, 4.pemasangan pompa dan 5.penyiapan instalasi listrik.

Pada tahun 2020 ini program Serasi khususnya di provinsi sumatera selatan ini. Untuk di tiga kabupaten yakni Banyuasin, OKI dan Muba untuk diketahui, Program Serasi dilaksanakan dalam rangka peningkatan produktivitas dan pendapatan petani dengan target seluas 500 ribu ha. Pada tahap awal akan dilakukan  di Sumatera Selatan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) seluas 220.000 hektar.

“Sasaran pengembangan lahan rawa ini adalah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas, serta meningkatkan partisipasi P3A/GP3A/Poktan/Gapoktan dalam pengelolaan lahan rawa,”

Sesuai Amanat Undang-Undang Republik Indonesia Dalam sila kelima Pancasila dan pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara jelas dinyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan, UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Ketika dimintai keterangan terkait dua permasalahan di titik yang sama tersebut pihak-pihak yang terkait dan berwenang belum dapat memberikan penjelasan apapun.

Kepada Yth : 
Bapak Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel,
Bapak Kapolda Sumsel,
Bapak Kapolres Banyuasin,
Bapak Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin.

Terkait pelaksanaan program pemerintah pusat bidang pertanian Serasi dan Cetak Sawa DesaPenuguan. Gapoktan; Kuningan Raya. Ketua Gapoktan : Bachtir/Rusla

Desa;Kelapa Dua. Gapoktan; Cahaya Makmur. Ketua Gapoktan; Kemat, Kecamatan; Selat Penuguan Kabupaten; Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Berdasarkan dari laporan warga setempat mengenai realisasi pekerjaan program pemerintah pusat di bidang pertanian Dirjen tanaman pangan dengan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) dan Cetak Sawa. Guna meningkatkan hasil produksi padi/beras Indonesia.

Menindak lanjuti program pemerintah pusat bidang pertanian Serasi dan Cetak Sawa. Desa Kelapa Dua, Kecamatan Selat Penuguan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pengakuan dari Kepala UPKK Sdr; Pahak, bahwa pekerjaan Serasi ini dikerjakan oleh Kontraktor dari Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin Sumsel, dan dibekingi oleh orang Polres Banyuasin, jelas Kepala UPKK Gapoktan Kuningan Raya Desa Penuguan Kecamatan Selat Penuguan pada seorang warga Amir Hamsyah lewat sambungan telepon seluler pada Senin malam (16/03/2020).

Pekerjaan atau Program SERASI : Pengolahan lahan Rp.4,300.000/1 hektar.
1.peninggian dan penimbunan tanggul,
2.pembuatan box bagi pembuatan saluran konektivitas,
3.pembuatan gorong-gorong,
4.pemasangan pompa dan,
5.penyiapan instalasi listrik.

Pemberian Bibit Padi 80 kg setiap 1 hektar,
Pemberian Pupuk Dolomit 500 kg setiap 1 hektar.
Baca juga :
KALKULASI PROGRAM SERASI DI KECAMATAN MUARA TELANG KAB, BANYUASIN SUMSEL

Serasi banyak sekali penyimpangnya diyakini setiap desa yang dapat kucuran dana serasi ini dan dana tersebut bersumber dari dana APBN kalau diaudit secara maraton dari luas lahan 200.0000, hektar kurang lebihnya.

Diyakini kejahatan korupsi ini dapat dijaring untuk membuat jera para koruptor, yang di desa desa kabupaten dan provinsi, karena program ini nilainya sudah sangat fantastis dan pengawasan nya minim sekali.

Kenapa karena disitu ada yang punya kepentingan terlepas ada politik bermain kita kan tidak mau tau, yang jelas program ini ada dugaan sudah diatur dan terorganisir, dalam melaksanakan dan melakukan kegiatannya dugaan yang berdampak merugikan Negara.

Ini sudah kita anggap konspirasi perbuatan jahat menurut pandangan yang lain untuk serasi ini, untuk Kecamatan Muara Telang jumlah uang Negara dari 14 desa kita hitung dari bantuan uang Rp.4,300.000, ditambah dengan bibit padi 80 Kg setiap hektar dan ditambah dengan pupuk dolomit yang 500 Kg setiap hektarnya.

Ini kita uangkan dengan harga yang di subsidi, itu fantastis untuk satu kecamatan dan hasil nya kita tanya langsung dengan petaninya apa kata mereka..???

Karena mungkin ada kata bijak lagi untuk ini.
Upaya, apa atau langka apa yang tepat untuk ini..!!!

Ini untuk Kecamatan Muara Telang saja Kita tamba bibit padi kita jumlahkan dengan harga yang relatif paling mura, tamba lagi pupuk dolomit yang 500 Kg kita kali juga dengan harga subsidi, baru kita jumlah : wa..wa..wah' Fantastis sekali.

Kegiatan serasi ini rata2 fisik jadi tidak sulit untuk audit nya, kalau kita diikutkan dalam proses itu benar tidak dijumlahkan kurang lebihnya uraian nya.

Bibit Padi
Luas Lahan 15758 Hektar X 80 Kg = 1.260.640 Kg X Rp.10.000 = Rp.12.606.400.000,00.
Pupuk Dolomit
15.758 ha X 500 kg per ha = 7.879.000 kg,x rp; 1000 = 7.879.000.000.,00.
Pengolahan lahan
15.758 ha X 4.300.000,= Rp.67.759.400.000,00. 
Total:
12.606.400.000,00+
  7.879.000.000,00+
67.759.400.000,00.
----------------------------------+
Rp.88.244.800.000,00.


Menurutnya, paket bantuan yang diberikan bersifat stimulan. Artinya apabila bantuan yang tersedia tidak mencukupi untuk menyediakan paket teknologi yang direkomendasikan Badan Litbang Kementan atau instansi lainnya, maka tambahan anggaran dapat didukung dari anggaran APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan atau swadaya. **

Pewarta : rn.

TOPIK MINGGU

KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN

SURAT KEPUTUSAN : Nomor : SK/42/DEPIDER/BK/VI/2016. TENTANG KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN.  "MAJU TERUS PANTANG MUND...