Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Mei 2020

Rosmala Warga Penandingan, Korban Tenggelamnya Perahu Kayu Sudah Ditemukan

TRIBUNUSBANYUASIN.COM - Korban tenggelamnya perahu kayu (ketek) yang ditumpangi ke empat warga desa Penandingan Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan itu terbawa arus sungai musi begitu deras hingga terdampar ke tongkang pengangkut batu bara. Akibat peristiwa naas itu, satu orang dilaporkan hilang dan saat ini dalam proses pencarian. Selasa (26/5/2020).

Untuk saat ini korban yang belum ditemukan adalah Rosmala(49) Dari informasi Ketua JPKP Kabupaten Banyuasin Sdr Bapak Sapri menerangkan bahwasanya warga desa lebung Kec, Rantau Bayur Herman pulang dari sawah (umeh) yang menggunakan ketek pada saat di hulu desa lebung (arus sungai musi ulak) herman melihat dirigen yang berukuran sedang spontan herman mau mengambil di dalam benak herman untuk tempat bawa air minum.

Jelas Sapri, betapa terkejutnya herman ketika diketahui dirigen yang mengapung itu ada mayat orang Herman langsung meminta bantuan warga untuk mengevakuasi mayat tersebut ke pinggir sungai musi berkat bantuan warga desa lebung mayat tersebut berhasil dievakuasi terangnya.

Dari koneksi medsos facebook berita online di kabarkan pagi tadi adanya perahu kayu (ketek) yang tenggelam menghantam tongkang pengangkut batu bara Dengan mengendarai perahu ketek korban bersama tiga orang temannya menaiki perahu hendak pergi kerja di perkebunan kelapa sawit, yang harus menyeberangi perairan sungai musi di Desa Penandingan.

Kita, kata Ketua Lembaga JPKP itu langsung menghubungi warga desa Penandingan yang letaknya di hulu sungai musi dari desa Lebung mungkin yang di temukan ini warga desa penandingan yang di kabarkan pagi tadi tegas Sepri Sore Pukul 18.00.WIB (25/05/2020).

Peristiwa tersebut terjadi, Selasa di desa Penandingan Kecamatan Rantau Bayur berdasarkan Informasi dari masyarakat setempat yang berhasil dihimpun, korban beserta tiga orang lainnya akan berangkat kerja di PT. GBS Kelapa Sawit, pada pukul 04.15.WIB.

Camat Hasanul Hak, menambahkan, sudah meminta Bupati Banyuasin untuk menurunkan Tim SAR, guna membantu pencarian korban agar segera ditemukan.

“BPBD Kesabangpol dan Tagana Dinas Sosial saat ini tengah di lokasi pencarian bersama warga, kami minta bantuan kepada pemerintah daerah, yakni Bupati Banyuasin untuk segera menurunkan TIM SAR guna meng evakuasi korban yang belum juga ditemukan.(Rn).

Minggu, 29 September 2019

Pemkab Banyuasin, Gelar SPI 2019, Foto Bareng Acungkan Dua Jari, Untuk Prabowo Sandi

Foto Istimewa Pemkab Banyuasin Survei Penilaian Integritas (SPI) 2019 bertempat di Fave Hotel Palembang, pada selasa (27.09.2019) kemarin. sumber, beritanda.com

Jumat, 09 November 2018

Distan Banyuasin Dinilai Tak Bekerja Sesuai Tupoksi,Distan Provinsi Sum-Sel Siap Ambil Alih.





BANYUASIN,TRIBUNUS.CO.ID - Kinerja Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banyuasin Sum-Sel Semakin Aut autan Sangat di sayangkan oleh salah satu Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bunga Tani desa Upang Mulya Kecamatan Makarti Jaya sangat kecewa sikap Kepala distan Banyuasin, Mustamir (45) Pasalnya Ketua Gapoktan Bunga Tani datang ke Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin Untuk menghantar kan profosal pengajuan Aspirasi Petani yang tergabung dalam Gapoktan yang ia Ketuai di tolok Oleh Kepala Dinas Pertanian Ir. Babul Ibrahim  dengan Bahasa Nya"

Tugas Pokok Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten di Bidang Pertanian berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
Ketua Gapoktan Bunga Tani mengatakan, Datang dari jau jau di wilaya Banyuasin Perairan untuk menyerah kan Profosal atas rasa tanggung jawap pada gapoktan yang saya ketuai tentu dengan harapan mendapat kan hasil yang memuaskan setidak tidaknya sedikit harapan tentu kita sama2 ketahui dari desa Upang Mulya Kec.Makarti Jaya ke kota kabupaten pengkalan balai itu tentu sangat menyita energi,materi dan waktu yang cukup besar.

Untuk menyerah kan profosal guna keperluan Petani yang tergabung dalam Gapoktan Bunga Tani demi menunjang sarana dan prasarana untuk percepatan Program Pemerinta Pusat IP100 dan IP200 Sesuai Kebijakan Presiden Jokowi Dodo yang tertuang dalam Nawa Cita Membangun Dari Pedesaan mala yang di dapati Kantor Distan Banyuasin yang Kosong hanya satu dua orang isinya Proposan yang di ajukan di tolak mentah2 oleh Kepala dinas Pertanian lagi tuturnya

Di tambahkan nya lagi, Saking tidak mau terima profosal nya sala satu Kabit entah saya tidak tahu siapa namanya,kalau di paksakan Untuk tanggung jawap tersebut saya lebih baik mundur dari jabatan sebagai pegawai Distan di Banyuasin saya sampai keheran heranan kok ada apa sebenarnya di Distan Banyuasin ini sepertinya ada pembunuhan karekteristik, jelasnya.


Di tempat yang berbeda Pimpinan Cabang Baladikha Karya (BK) Kecamatan Makarti Jaya membenarkan permasalahan tersebut bahkan sala satu kader terbaik BK yang akrap di sapa Pak Akip, atau M Akip Al Hamasong. mengatakan, menurut keterangan dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, di selang selang waktu menjelaskan dalam kunjungannya Kerjanya meninjau langsung kelapangan melihat kondisi persawahan dan mendengarkan langsung keluhan dan kendala kendala terkait pertanian di Desa Upang Mulya Kec Makarti Jaya kemarin Sabtu 10 Maret 2018.

"Menjelas kan, Belum lama ada kurang lebih 300 unid Alsintan untuk Pertanian di Kabupaten Banyuasin di kirim dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Pertanian sampai di perjalanan sebelum sampai Pemkab Banyuasin suda ditolak Oleh Distan Banyuasin ia di kembalikan lagi ke pusat, Kadistan Provinsi Sum-Sel Menghimbau Kepada Pemerintah Daerah Kab Banyuasin dari pada mengambil kebijakan dan tindakan yang di nilai merugikan pertanian khususnya Petani di Kab Banyuasin lebibaik Distan Provinsi bisa menkaper masala tersebut.

Okey anggaran di dinas pertanian Banyuasin tidak ada tapi anggaran di provinsi kan ada, Kepala Distan Provinsi Sumatera Selatan katakan, Biar saya ambil alih dari pada petani saya yang ada di Sumatera Selatan ini menjadi terkendala provinsi siap membantu petani dengan alat sarana dan prasarana yang ada Untuk menjaga Banyuasin sebagai lumbung pangan...jelasakip pada tribunus.co.id (rn)

Protes Merasa Dirugikan, Warga Anggap Pertagas Bekerja Tidak Sesuai Amdal


BANYUASIN,TRIBUNUS.CO.ID-Pertamina Gas (Pertagas) yang saat ini tengah melalukan pengerjaan pemasangan pipa di wilayah Kabupaten Banyuasin Sum-Sel, dinilai tidak mengikuti ketentuan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) sehingga masyarakat sangat di rugikan.

Dampaknya merugikan masyarakat mulai dari air dan lumpur pengerukan pipa Pertagas yang berhambur hamburan di depan ruma warga, di tambah lagi lumpur yang licin tersebut memenuhi sepanjang jalan membuat  pengguna jalan harus hati hati karna meng akibat kan kecelakaan dan Pipa PDAM Pecah hingga kemacetan arus kendaraan di jalan raya wilayah Banyuasin yang setiap hari terjadi kemacetan.

Seperti di ketahui, Pertagas saat ini sedang melaksanakan pekerjaan pengerukan, pemasangan dan penimbunan pipa gas sepanjang 176 KM dari Gersik Musi Banyuasin (Muba) sampai PT Pusri Palembang dan melintasi wilayah Kabupaten Banyuasin.

"Pertagas dalam bekerja tidak sesuai izin lingkungan,seharusnya mulai dari tahap pra konstruksi sampai operasi itu berpedoman pada izin lingkungan, yang telah ditentukan Provinsi Sumsel,"kata  Resmala Emy Kabid Penataan dan pengembangan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin saat rapat koordinasi pemasangan pipa jalur Banyuasin di ruang rapat DLH Selasa (3/1/2018).
 
Dikatakan Emy, ada beberapa hal yang tidak di patuhi  pertagas. Seperti pelaksana proyek gali tutup pipa yang melintasi Jalnitim  tidak memasang rambu-rambu peringatan terutama dari arah galian. Kemudian ada bahan tanah galian yang tertimbun di badan jalan, seharusnya ditimbun di satu sisi sebelah kiri badan jalan.

Selanjutnya, operasi alat berat justru keluar pada jam-jam sibuk lalu lintas, atau jam kerja, sehingga akan menyebabkan kemacetan terutama pada pukul 16-20 malam.
 "Kami minta jam padat antara jalur Talang Kelapa tepatnya KM 18- Km 23 dikerjakan diatas pukul 20 00 wib," terang Emy.

Emy menambahkan, dalam kegiatan izin lingkungan tersebut, bahwa akan memisahkan antara top soil (tanah hitam) dan sub soil (tanah merah).

Sehingga nanti saat tanah akan dikembalikan tidak seperti kondisi semula tanaman akan susah  berkembang.

"Kalau kita lihat dilapangan asal saja buktinya, top soil dibawah malah sub soil diatas, jadi tanaman penghijauan jalan akan sulit berkembang karena tanah merah," tambah Emy.

"Kami nilai pekerjaan selama ini tidak memenuhi aturan yang tertuang di dokumen amdal, oleh sebab itu agar kiranya kedepan peraturan itu benar-benar dilaksanakan," tegasnya.

Dari hasil rapat terungkap  Pipa tranmisi induk, pipa PDAM menjadi terganggu sedangkan Pipa PDAM di kecamatan Banyuasin III ada Empat zona yaitu Kelurahan Seterio, Kelurahan Mulya Agung, Kelurahan Pangkalan Balai tepatnya napal dan bomberlian pecah akibat galian pipa tentu akan merugikan masyarakat.

Camat Talang Kelapa Aminudin, dirinya menegaskan agar kejadian yang terjadi di Kecamatan Betung, Suak Tapeh, Banyuasin III dan Sembawa tidak terulang di Kecamatan Talang Kelapa, apa lagi soal macet dan pipa PDAM agar betul-betul diperhatikan karena penduduk di Talang kelapa sangat padat serta tempat macet.

"Saya tidak ingin kejadian tadi terjadi di tempat kami, oleh sebab itu saya minta agar pekerjaan yang kira-kira mengenai bahu jalan itu dikerjakan pada malam hari atau jangan pada jam kerja yang bisa menambah kemacetan selama ini," pintahnya.

Aminudin berharap jangan sampai pembangunan pipa ini mencoreng wajah Banyuasin yang selama ini sudah terkenal dengan macet dan PDAM mandet.

"Saya minta pekerjaanya di percepat, selain itu saya minta agar Pertagas berkoordinasi dengan PDAM dan Polsek Talang Kelapa untuk atasi macet dan gangguan pipa PDAM di sepanjang  km 18  hingga KM 23," sarannya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuasin H Supriadi SE Mstr mengingatkan agar setiap galian jangan hanya di kasi police line, dan rambu-rambu yang rusak agar di kembalikan seperti semula.
" kami perhatikan banyak rambu-rambu yang di lepas lalu dipasang tidak seperti sedia kala, kami juga ada beberapa titik galian yang kedalamannya 2 meter namun hanya dikasi garis polisi tanpa trafik block," Ujarnya

Kepala Dinas LH Ir. Syaril A Rachman menegaskan agar hasil rapat ini di jalankan dan dilaksanakan secara baik. Sehingga tidak merugikan masyarakat.
" kita jangan hanya menandatangi kesepakati saja, tapi harus benar-benar dikerjakan" tegasnya

Sementara itu Deputi Projek Manager Pertagas Eka Yogatama, mengatakan, bahwa pihaknya siap mengikuti aturan yang sudah di tetapkan. Untuk rambu-rambu lalu lintas sudah ada bahkan melibatkan pengibar bendera pengatur jalan dan menggunakan  pekerja warga yang dilintasi.

 "Tinggal kemampuan pengatur lalu lintas kita tingkatkan, supaya dapat mengatur dengan baik, SOP kami ikuti kalau ada pekerjaan yang tidak sesuai SOP kami stop," Ujarnya.
Di jalaur pipa dari Muba sampai ke PT Pusri sepanjang 176 KM ada 46 titik yang setiap hari dikerjakan, dan ini menjadi kesulitan dilapangan.

"Untuk tanah yang mengenai jalan aspal ada pompa water jet yang stand bay di Pom Bensin Babat Supat, dan laporan masyarakat akan segera ditindak lanjuti, "tandasnya.(rn)

Akibat Jalan Rusak, Berat Sebuah Truk Terguling di Jalan Poros Kecamatan Rantau Bayur


BANYUASIN,TRIBUNUS.CO.ID -Dengan kondisi jalan yang rusak berat di tambah lagi Cuaca ahir2 ini yang sering hujan Sebuah Truk Terguling Kankang di jalan Poros Kecamatan Rantau Banyur Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Saptu malam (30/12)

Mobil Truk membawa peralatan musik Metropolitan Music (Orgen tunggal) dengan Nomor polisi BG 8118 AB Terguling di jalan Kecamatan Rantau Bayur tepatnya jalan penghubung Kota kecamatan Rantau Bayur dusun 3 Tebing Abang menuju dusun 1 desa Tebing Abang berjarak kira kira 1 km (satu kilo meter) dari Kantor Camat Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin Sum-Sel.

di duga akibat  jalan yang rusak Berat dengan lobang lobang yang besar lagi dalam di tambah lagi kondisi Cuaca yang belakangan ini hampir setiap hari hujan hinga meng akibat kan permukaan jalan yang berlumpur dan Licin penyebap tergulingnya sebuah truk hingga miris musuk ke dalam lahan persawahan warga.

peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam kira2  pukul : 19.00 WIB di ketahui tidak ada korban Luka dari kejadian tersebut dengan gotong royong warga yang tinggal terdekat di sekitar kejadian alahasil Truk beserta awaknya berhasil di Evakuasi.

Akibar dari Insiden itu pemilik truk mengalami kerugian tenaga,waktu dan matrial hingga jutaan rupiah,tutur Azwar (47) warga yang membantu meng Evakuasi truk yang terguling mengatakan pada tribunus.co.id entah la jalan kita ini tidak pernah bagus apa lagi pembangunannya yang setengah setenga bagaimana mau bagus tuturnya.

Lanjut warga tersebut,kenapa saya bilang setengah setengah ironinya di ketahui jalan  poros Kecamatan Rantau banyur ini merupakan jalan alternatip satu satunya penghubung dusun 1 desa Tebing Abang dengan Kota kecamatan Rantau Banyur tepatnya di dusun tiga desa Tebing Abang berjarak lebi kurang 5 km (lima kilo meter) tahun ini di bangun sepanjang 1 km (satu kilo meter) memakai Cor beton belum sampai 2 tahun suda rusak sementara selibihnya yang 4 km tersebut belum di bangun bayangkan yang suda di bangun saja suda rusak apa lagi yang memang belum di bangun (15-20 tahun) jelasnya

Harapan nya pada pemerintah daera kabupaten Banyuasin untuk secepatnya membagun jalan desa kami ini yang betul betul hakikatnya membangun bukan hanya cuma meng habis habiskan uang rakyat saja seperti saat ini tegasnya(rn)



ARKONI MD, Belusukan Ke Dermaga Pelabuhan 16 Ilir Palembang


BANYUASIN,TRIBUNUS.CO.ID -Darmaga pelabuhan Speedboat,perahu ketek barang yang rata rata orang maupun barang nya dari Kabupaten Banyuasin Sum-Sel,  di ketahui Lima Kecamatan Kabupaten Banyuasin yang berada di wilaya perairan masing masing Kecamatan Muara Sujihan,Muara Padang, Air Salek, Makarti Jaya,Muara Telang,dan Sumber Marga Telang. yang berada di wilaya Kabupaten Banyuasin namun menggunakan akses hilir mudik lewat dermaga 16 Ilir Palembang lazim di sebut dermaga 16 Ilir Palembang itu dermaga bawa proyek (DBP).

Kabupaten Banyuasin miliki berbagai ragam penduduk baik di daerah daratan maupun di daerah perairan. Apa lagi wilayah Banyuasin sebagian besar dikelilingi oleh perairan Oleh sebab itulah salah satu bakal calon Bupati Banyuasin Arkoni MD terjun langsung belusukan ke lapangan guna melihat aktifitas masyarakat yang singgah di dermaga bawah Proyek Ampera untuk bertemu langsung dengan warga serta tokoh masyarakat yang ada di sana.

Arkoni MD mengatakan tujuannya datang kedermaga ini untuk bersilahturahmi dan sengaja untuk melihat aktivitas masyarakat yang datang dari daerah perairan serta sudah lama tidak bertemu dengan mereka .


"Pelabuhan ini tempat warga Banyuasin mencari makan di BKB Speedboat ini datang dari perairan Banyuasin dan mereka berlabuh disini baik untuk menjual hasil pangan mereka maupun belaja barang dagangan mereka disana,"kata Arkoni MD  kepada media tribunus.co.id , Rabu (27/12).

Diaktakan Arkoni bahwa di ampera ini tempat persinggahan tempat perlabuhan masyarakat di bawah amperah ini dan ini merupakan aktifitas perekonomian masyarakat kita yang berkaitan dengan Palembang.

"Semua speedbot datang dari Banyuasin  datang ke Palembang dermaga ini milik Palembang, mereka memberikan PAD bagi kota datang kesini memberikan PAD bagi kota,"ungkapnya.

Kalau saya jadi Bupati sambung Arkoni, tentu ini akan menjadi pemikiran saya, bagaimana supaya kita ada kerja sama MoU dengan kota Palembang. "Orang kita datang  ngantarin uang kepalembang termasuk dermaga ini  berbondong-bondong kita datang kemari. Tapi tidak ada jalan lain sekarang ini karena hanya dermaga inilah tempat masyarakat perairan singgah,"pungkasnya. (rn)

TOPIK MINGGU

KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN

SURAT KEPUTUSAN : Nomor : SK/42/DEPIDER/BK/VI/2016. TENTANG KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN.  "MAJU TERUS PANTANG MUND...