Rabu, 29 April 2020

Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB l) Memper Istri Masayu Ratu Puteri Yang Dan Asal Nama Muntok

🏝️ Bangka wilayah Kekuasan Kesultanan Palembang
Sebagaimana diketahui, dulu Pulau Bangka Belitung termasuk dalam bagian wilayah Kesultanan Palembang Darussalam.

setelah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB l) memerintah, produksi & eksploitasi tambang timah di Bangka mengalami peningkatan.

Penggarapan secara serius dengan mengrekrut & menambah tenaga kerja manusia yang sebagian besar orang Cina peranakan Siantan dari Kepulauan Natuna-Riau. Jumlah mereka sekitar 1000 orang ditempatkan di Muntok, yang dikenal ahli dalam pertambangan. Komunitas keluarga Cina ini beragama Islam, kaum prianya bergelar “Abang”, sedang perempuannya bergelar “Yang”. Puteri Yang ini menjadi salah satu isteri sultan-sultan Palembang & mendapat gelar kehormatan ‘Masayu Ratu’.

Menurut sejarahnya, SMB I sendiri yg memberikan nama tempat Muntok. Waktu itu belum bernama Muntok. Menurut RM Akib, dalam buku Sejarah Melayu Palembang (1929), diceritakan ketika SMB I  bersama isteri &! pengikutnya kembali dari rihlah ke Siantan menuju Palembang, mereka terlebih dulu singgah di Muntok. Waktu baginda pulang, disebutnya tempat itu “Mantuk”, dalam bahasa Palembang asli/bebaso artinya balik/pulang (Mantuk=Muntok).

Di Pulau Bangka Belitung waktu itu berlaku Undang-Undang Bangka produk yang dirancang dan  disusun oleh SMB I. Undang-Undang ini sebetulnya mengacu kepada perundangan yang telah dibentuk dan berlaku sebelumnya di zaman Sunan Abdurrahman Candi Walang (1659-1706) dan mertuanya Bupati Nusantara, penguasa Bangka waktu itu. Memang, setelah Sultan Abdurrahman menikah dengan puteri Bupati Nusantara, Pulau Bangka diwarisi kepada anaknya yg menjadi permaisuri Palembang terutama jika ayahnya wafat. Dengan demikian,  Bangka menjadi bagian wilayah kesultanan Palembang.

SMB I mempersunting puteri Yang Zamiah (Lim Ban Nio) binti Datuk Dalem Abdul Jabar (Lim Piauw Kin) bin Datuk Nandam Abdul Hayat (Lim Tauw Kian)  tahun 1715.

Hingga akhir hayatnya puteri Yang dimakamkan bersanding bersama Sultan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB I) di komplek pemakaman Kawah Tengkurep Lemabang.

Refrensi:

#kesultananpalembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOPIK MINGGU

KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN

SURAT KEPUTUSAN : Nomor : SK/42/DEPIDER/BK/VI/2016. TENTANG KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN.  "MAJU TERUS PANTANG MUND...