Sabtu, 12 September 2020

Daftar Penguasa dan Sultan Palembang

 Penguasa dan Sultan Palembang


Sejarah panjang terbentuknya Kesultanan Palembang Darussalam pada abad ke-17, dapat kita runut dari tokoh Aria Damar, seorang keturunan dari raja Majapahit yang terakhir. Kesultanan Palembang Darussalam secara resmi diproklamirkan oleh Pangeran Ratu Kimas Hindi Sri Susuhanan Abdurrahman Candiwalang Khalifatul Mukminin Sayidul Iman (atau lebih dikenal Kimas Hindi/Kimas Cinde) sebagai sultan pertama (1643-1651), terlepas dari pengaruh kerajaan Mataram (Jawa). Corak pemerintahanya dirubah condong ke corak Melayu dan lebih disesuaikan dengan ajaran agama Islam. 

Tanggal 7 Oktober 1823, Kesultanan Palembang Darussalam dihapuskan oleh penjajah Belanda dan kota Palembang dijadikan Komisariat di bawah Pemerintahan Hindia Belanda (kontrak terhitung 18 Agustus 1823).

Berikut beberapa nama penguasa/raja dan Sultan yang pernah memimpin Kesultanan Palembang Darussalam.

NoNama PenguasaTahunMakamKeturunan
1Ario Dillah (Ario Damar)1455 – 1486Jl. Ario Dillah III, 20 ilrAnak Brawijaya V
2Pangeran Sedo ing Lautan (diganti putranya)s.d 15281 Ilir, di sebelah Masjid Sultan AgungKeturunan R. Fatah
3Kiai Gede in Suro Tuo (diganti saudaranya)1528 – 15451 Ilir, halaman musim Gedeng SuroAnak R Fatah
4Kiai Gede in Suro Mudo (Kiai Mas Anom Adipati ing Suro/Ki Gede ing Ilir) (diganti putranya)1546 – 15751 Ilir, kompleks makam utama Gedeng SuroSaudara Kiai Gede in Suro Tuo
5Kiai Mas Adipati (diganti saudaranya)1575 – 15871 Ilir, makam Panembahan selatan Sabo KingkingAnak Kiai Gede in Suro Mudo
6Pangeran Madi ing Angsoko (diganti adiknya)1588 – 162320 ilir, candi AngsokoAnak Kiai Gede in Suro Mudo
7Pangeran Madi Alit (diganti saudaranya)1623 – 162420 Ilir, sebelah RS CharitasAnak Kiai Gede in Suro Mudo
8Pangeran Sedo ing Puro (diganti keponakannya)1624 – 1630Wafat di IndralayaAnak Kiai Gede in Suro Mudo
9Pangeran Sedo ing Kenayan (diganti keponakannya)1630 – 16422 Ilir, Sabokingking
10Pangeran Sedo ing Pasarean (Nyai Gede Pembayun) (diganti putranya)1642 – 16432 Ilir, SabokingkingCucu Kiai Mas Adipati
11Pangeran Mangkurat Sedo ing Rejek (diganti saudaranya)1643 – 1659Saka Tiga, Tanjung RajaAnak Pangeran Sedo ing Pasarean
12Kiai Mas Hindi, Pangeran Kesumo Abdurrohim (Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam) (diganti putranya)1662 – 1706Candi Walang (Gelar Sultan Palembang Darusslam 1675)Anak Pangeran Sedo ing Pasarean
13Sultan Muhammad (Ratu) Mansyur Jayo ing Lago (Diganti saudaranya)1706 – 171832 Ilir, Kebon GedeAnak Kiai Mas Hindi
14Sultan Agung Komaruddin Sri teruno (diganti keponakannya)1718 – 17271 Ilir, sebelah Masjid Sultan AgungAnak Kiai Mas Hindi
15Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo (diganti putranya)1727 – 17563 Ilir, Lamehabang Kawmah TengkurapAnak Sultan Muhammad Mansyur Jayo ing Lago
16Sultan/Susuhunan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo (diganti putranya)1756 – 17743 Ilir, Lemahabang (wafat 1776)Anak Sultan Mahmud Badaruddin I
17Sultan Muhammad Bahauddin1774 – 18033 Ilir, LemahabangAnak Sultan Ahmad Najamuddin I
18Sultan/Susuhunan Mahmud Badaruddin II R. Hasan1803 – 1821Dibuang ke Ternate (wafat 1852)Anak Sultan Muhammad Bahauddin
19Sultan/Susuhunan Husin Dhiauddin (adik SMB II)1812 – 1813Wafat 1826 di Jakarta. Makam di Krukut, lalu dipindah ke LemahabangAnak Sultan Muhammad Bahauddin
20Sultan Ahmad Najamuddin III Pangeran Ratu (putra SMB II)1819 – 1821Dibuang ke TernateAnak SMB II
21Sultan Ahmad najamuddin IV Prabu Anom (putra Najamuddin II)1821 – 1823Dibuang ke Manado 25-10-1825. Wafat usia 59 tahunAnak Sultan Husin Dhiauddin
22Pangeran Kramo Jayo, Keluarga SMB II. Pejabat yang diangkat Pemerintah Belanda sebangai Pejabat Negara Palembang1823 – 1825Dibuangke Purbalingga Banyumas. Makam di 15 Ilir, sebelah SDN 2, Jl. SegaranAnak Pangeran Natadiraja M. Hanafiah

Sumber: ‘Kesultanan Palembang’, Ir. Nanang S. Soetadji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOPIK MINGGU

KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN

SURAT KEPUTUSAN : Nomor : SK/42/DEPIDER/BK/VI/2016. TENTANG KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN.  "MAJU TERUS PANTANG MUND...