Sabtu, 06 Juni 2020

Kaji Diri Sejatinya Diri Yang l

Puji yang empat :
Puji orang Syariat : Lailahaillallah
Puji orang Tarekat : Hu Allah
Puji orang Hakekat : Allah – Allah
Puji orang Makrifat : Hayyun – Hayyun
_____________________________________
JUMLAH KALIMAH EMPAT MACAM :
Kalimah syariat : Lailahaillallah. Tiada Tuhan yang
disembah melainkan Allah
.
Kalimah Tauhid : Lailahaillallah. Tiada Tuhan adanya Allah
.
Kalimah Hakikat : Lailahaillallah. Tiada Dayaku
hanya pada kuasa Allah
.
Kalimah Makrifat : Lailahaillallah. Tiada Ujudku hanya Ujud Allah
_________________________
DIRI ADA LIMA MACAM :
Diri terdiri Artinya Berdirinya Allah
Diri tajali Artinya Nyatanya Allah
Diri terperi Artinya Susah senang Diri sendiri Artinya Diri yang ada
Diri Asli Artinya Mengenal Zat Allah
.
Nafikan diri kita, Adanya yang punya Diri, Artinya
Diri sendiri tiada diri yang lain Hanya diri yang ada
itulah sebenarnya Diri Hak Mutlak, awal dan Akhir yang bernama Allah
_________________
ANASIR EMPAT :
Allah : Zat, Sifat, Asma, Af’al
Muhammad : Ujud, Ilmu, Nur, Suhud
Adam : Api, Air, Angin, Tanah Hamba : Uri, tembuni, Tuban, Darah
_______________________
KALIMAH LIMA NABI :
1. ADAM : LAILAHAILLALLAH ADAM SUFI ALLAH
2. IBROHIM : LAILAHAILLALLAH IBROHIM
KHOLILULLAH 3. ISA : LAILAHAILLALLAH ISA ROHULLAH
4. MUSA : LAILAHAILLALLAH MUSA
KALAMULLAH
5. MUHAMMAD : LAILAHAILLALLAH
MUHAMMADAROSULULLAH
_______________________ PAHAM yang KHUSUS : LAILAHAILLALLAH, diri
KU ini adalah diri ALLAH
________________________________
PUJI MUHAMMAD ADA TUJUH :
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD RAHASIA ALLAH LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD HAMBA ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD SIFAT ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD HAK ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD ZAT ALLAH
LAILAHAILLALLAH MUHAMMAD UJUD ALLAH
__________________________________________
JALAN MENGENAL TUHAN ADA EMPAT :
Islam
Iman
Tauhid
Makrifat
. Islam Artinya : Selamat sempurna Awal dan Akhir
yang mengenal Allah itulah sebenarnya Islam
Agama itu pembawaan Islam
.
Iman Artinya : Percaya pada zat yang ada, Hakiki
Mutlak yang bernama Allah .
Tauhid Artinya : Satu, tiada dua, Hakekat tauhid,
ada Tuhan tiada Hamba
.
Makrifat Artinya : Mengenal diri, menafikan diri yang
ada lalu mengadakan atau mengisbatkan diri Tuhan, isbat Zat, isbat Sifat, isbat Asma, isbat Af’al, Illallah
__________________________
JALAN MATI ADA TUJUH :
Berhenti bernapas, mati namanya
Diselubungi, ditutup, mayat namanya
Dimandikan, Robial Roin namanya Dibungkus, sifat namanya
Disambut dalam kubur, Muhammad namanya
Dimiringkan dalam kubur, Allah namanya
Ditimbun dengan tanah, rahmatullah namanya
________________________________
HAKIKAT MENGENAL TUHAN : ALIF : Zat = Kuasa
LAM AWAL : Sifat = Menerima Kuasa
LAM AKHIR : Asma = Menjalankan Kuasa
HA : AF’AL = Menyatakan Kuasa
_______________________________________
HAKIKAT LIMA NABI PADA DIRI KITA : Nabi Adam : Jasad kita
Nabi Ibrahim : Hati kita
Nabi Isa : Roh kita
Nabi Musa : Mulut kita
Nabi Muhammad : Rupa kita
________________________ IMAM PADA DIRI KITA :
Imam Syafi'i : Perbuatan kita
Imam Hambali : Kata-kata kita
Imam Hanapi : Niat Hati kita
Imam Maliki : Tujuan kita
_____________________________
MALAIKAT PADA DIRI KITA :
Jibril : Menyampaikan
Mika’il : Menghidupkan
Isrofil : Sekali mati 2x hidup
Isra’il : Tiap-tiap hidup mati
______________________________
MARTABAT DIRI ADA TUJUH :
Diri ditakluki oleh hati
Hati ditakluki oleh jiwa
Jiwa ditakluki oleh Rahasia
Rahasia ditakluki oleh Sifat
Sifat ditakluki oleh Zat Zat ditakluki oleh Allah
Allah ditakluki oleh hamba atau diri
____________________________________
TA” TUJUH” DALAM SEMBAHYANG :
Berdiri betul : Kepala kita
Takbir : Mata kita Sedekap : Telinga kita
Rukuk : Mulut kita
Tahyat : Badan kita
Sujud : Tangan kita
Salam : Kaki kita
________ TITIAN :
Kasad : Kata hati
Takrat : Dikatakan
Takyin : Dikerjakan
Ihram : Suci Lahir Batin
Tubaddil : Berganti kuasa Munajad : Berganti kata
Mikraj : Sampai kepada Allah
______________
DZAT INSAN :
Insan : Allah
Manusia : Allah Ta’ala Muhammad : Allah Aza wajalla
Allah : Allah Subhanahuwa ta’ala
Zat : Allah Ruhman
Ghaibul guyub : Allah Rohim
Zat Hakiki : Allah Robbul Alamin
___________________ IMAN DAN AMAL :
1. Iman yang diikuti, Amal Tidak diikuti
2. Iman itu senantiasa, Amal itu bersama-masa
3. Iman itu wajib, Amal itu Sunnat
4. Iman tiada beramal tidak merusak, amal
merusak 5. Iman yang diterima, Amal tidak diterima
6. Iman masuk surga, Amal tidak masuk surga
7. Iman diberi Pahala, Amal tidak
8. Iman tiada ditimbang, Amal ditimbang
9. Iman boleh berpesan, Amal tidak berpesan, Nabi
segalanya beriman serta selamat 10. Iman jika tidak menjadi kafir, Amal tidak, Nabi
semuanya beriman dan beramal
11. Iman tidak mengharap, Amal mengharap
___________________
ISI SEMBAHYANG :
TIADA YANG LAIN HANYA ALLAH, LAIN DARIPADA ALLAH SALAH inilah isinya
SEMBAHYANG
______________________________________
HAKEKAT SEMBAHYANG ADA TUJUH :
1. NIAT : Nafsuku
2. TAKBIR : Nyawaku 3. FATEHAH : Kepalaku
4. RUKUK : Tulangku
5. SUJUD : Dagingku
6. TAHYAT : Tanganku
7. SALAM : Kakiku
________________________ KETERANGAN TAUHID :
ROBUN ABDU : Allah Hamba
ABDU ROBUN : Hamba Allah
ANNA MUKODDIMU : AKU KODIM
WA ANNA KHOLKI : AKU RAJA
WA ANNA MUHADDAS : AKU BAHARU WA ANNA MAHLUK : AKU MAHLUK
__________________________________
JALAN TAUHID ILMU MAKRIFAT :
1. Jasadku bernama Allah, dari pada Alif itulah Af’al
Allah
2. Hatiku bernama Muhammad, dari pada Lam awal itulah Asma Allah
3. Nyawaku bernama Rasulullah, dari pada Lam Ahir
itulah Sifat Allah
4. Rahasiaku bernama Allah, dari pada
itulah zat Allah
_______________ HADIST KUDSI : WA AN YAKUN ABDA RABBAN
BILASAKIN, Artinya Bermula itu Hamba Allah,
jangan syak, jangan ragu, apabila ragu kafir, Kita
yakin bahwa Allah itu benar-benar Ada dan Nyata,
karena yang nyata ini tiada yang ada hanya Allah
semata ______________________________________
KATA SYEH MUHYIDIN IBNU ARABI : MAN
ROANI FAKROL HAK, Artinya Barang siapa
mengenal ia akan daku sebenarnya Manusia
_________________________________
MAN RONI WAHUWA UJUDUL HAK, artinya Aku lah yang sebenarnya Ujud Allah
_________________________________
HADIST KUDSI : Manusia itu Rahasiaku, tiada lain
Sifatku, dan Zatnya, tiada lain adanya Aku, Allah
nama Zat, arti Zat ada, itulah Diriku, baru bernama
Hamba Allah, Tiada lain engkau itu hanyalah aku, dan Aku itu adalah engkau jua
_________________________________
BIKANA MAKANA, BIYAKUNU MAYAKUNU,
Artinya Barang yang belum ada itu adalah Aku, dan
Barang yang sudah ada itu adalah Aku jua
___________________________ PUJI KEJADIAN MANUSIA :
Sehari semalam dalam Rahim Ibu Pujinya HU
.
Tiga hari tiga malam Pujinya HAK
.
Tujuh hari tujuh malam pujinya ANALLAH .
Empat puluh hari 40 malam Pujinya
SUBHANALLAH
.
Tiga bulan Pujinya ALHAMDULILLAH
. Tujuh bulan Pujinya ALLAHU AKBAR
.
Sembilan bulan 15 hari Pujinya
LAILAHAILALLAH
.
Setelah keluar dari Rahim Ibu Pujinya HU ALLAH .
Jasad serta Nyawa HAMBA namanya, setelah diberi
nama baru ALLAH namanya
________________
HADIST KUDSI : TA’ALAMA MAFINAFSI WALA
AKMA MAFI NAFSI, Artinya : Hai Isa, engkau ketahui yang ada pada dalam diriku, dan Aku tiada
tahu apa yang ada pada dalam dirimu
_________________
FIRMAN ALLAH : WAANIK BUDUNI HAZA
SIROTIM MUSTAKIM, Artinya Tauhidkan oleh
kamu akan Daku, dan turutilah Perintahku _________________________________
KHOLAKOL INZANI DO’IFA, Artinya Tiap-tiap
Manusia itu lemah tiada Berdaya
_________________________________
UDHULUL JANNATA ANTUM WAARWAJUKUM
TAKBARUN, Artinya Masuklah Kamu kedalam Syurga, serta Jodoh Kamu
_________________________________
FAAMINU BILLAHI WAROSULAH, Artinya Jika
kamu percaya padaku, Turutilah Perintah Rasulku
_________________________________
IN KUNTUM SODIKIN, Artinya Apa sebab engkau ceraikan Rohmu dengan Jasadmu, jika engkau
mengetahui
_________________________________
FAKULUMAN BIROIRI AKMAL AKMALUHU
MARDU DATIN LATAR BALU, Artinya Hai Malaikat,
Tamparkan Amalnya mereka itu kehadapan mukanya
_________________________________
1. ALAINYA MAYINUN WAKOD HOLAKTUKA MIN
KOBLU WALAM TAHU SYAIYIA, Artinya Aku telah
menjadikanmu dahulu, sedangkan engkau belum
jadi sesuatu _________________________________
2. INNI JAALTUKA FIL FUADIMUHADISTI, Artinya
Kujadikan engkau bercakap-cakap dalam Hatiku
_________________________________
3. WAL ABINU KOLBI FI FUADI ANISI, Artinya isi
hatiku hanyalah tetap engkau Sendiri _________________________________
4. ANA MAN AHWA WAMAN AHWA ANA, Artinya
Segala yang aku rindui itu ialah aku
_________________________________
5. NAHNU ROHANI HALALNA BADANA, Artinya
aku adalah dua Jiwa bersatu di satu Badan _________________________________
6. FAIZA ABSOR TAHU ABSOR TANA, Artinya
Bila engkau lihat aku, terlihatlah Engkau
_________________________________
7. AL ABDU ROBBUN WAROBBU ABDUN, Artinya
Hamba itu adalah Tuhan, Tuhan itu adalah Hamba jua
_________________________________
8. IN KULTA ABDUN FAROKA ABDUN, Artinya
Kalau Engkau katakan Hamba, padahal aku adalah
Tuhan
_________________________________ 9. AN KULTA ROBBUN ANNA YUKALLA, Artinya
Kalau Engkau katakana Tuhan, yang mana yang
diperintah
_________________________________
10. MAIZTA RUHUKA FIRRUHI KAMA, Artinya
Telah bercampur Rohmu dengan RohKu _________________________________
11. TUM SYIDUL HIOMRATA BIL MAIL
ZALLALI, Artinya Laksana bercampur Hamba
dengan Air Jernih
_________________________________
12. FAIZA MAZZAKA SYAINU MAZZANI, Artinya Bila menyentuhmu akan sesuatu, maka
Tersentuhlah Aku
_________________________________
13. FAIZA ANTA ANA FIKULLI HALIN, Artinya
Sebab itu Engkau adalah Aku
________________ HADIST KUDSI :
MAN AROBTU ROBBI BIROBBI, Artinya Jika
Engkau ingin melihat Aku, LIhatlah Diri Mu
_________________________________
WAFI ANFUSIKUM APALAH TUBSIRUN, Artinya
Aku di dalam Jiwa Kamu, Kamu tiada mengetahui _________________________________
APAKAH ARTI : JUNUB, JANABAT,
MUKORONAH ?
1. Junub Artinya Mahluk
2. Jenabat Artinya Islam
3. Mukoronah Artinya Ilmu _________________________________
SIAPA ITU JUNUB, JANABAT, MUKORONAH ?
1. Junub Adalah Laut
2. Jenabat Adalah Bumi
3. Mukoronah Adalah Mani
_________________________________ Bermula Arti Laut ialah Sirr kita, Ilmu adalah
Rahasia kita, Bumi itu adalah Tubuh kita, bermula
berkata-kata dengan Perempuan itu dan Sirr kita
pada perempuan itu, itulah Junub namanya, Dan
Jamak Perempuan itu Janabat namanya,
Bercampur Air Laki-laki dengan perempuan itu Mukuronah namanya (Sirr sama), Bermula Junub itu
Tamu namanya, Janabat itu Jamak namanya, Dan
Mukoronah itu : Rahman, Rahim namanya
________________________________________
ORANG JANABAT ITU ADA 4 PERKARA :
1. Wada 2. Wadi
3. Mani
4. Manikam
.
Wada Artinya : selagi di dalam Otak kita
Wadi Artinya : Ditengah kening kita Mani Artinya : selagi didalam Dada
kita
Manikam Artinya : selagi di dalam Pusat kita
_________________________________
Maka tetap didalam Pusat menjadi 3 macam :
1. Istinjak 2. Junub
3. Janabat
.
Yang bernama Istinjak itu Mani, Tatkala didalam
Fuad Kalam, kemudian jatuh kepada Bumi Rahmat
Allah dari pada tempat yang bernama Kuntu Kanzan Mahfian, sudah tetap didalam Bahrul Alam
namanya, Ketahuilah tentang Wada, Wadi, Mani,
Manikam, serta kesempurnaannya Istinjak itu, Jika
tidak mengenal yang tersebut diatas maka tidak
sempurna islam itu, Kering Air Laut tiada Suci
Mandinya, dan Sembahyangnya, maka tiada Syah segala Halnya
_________________________________
MENYATAKAN WADA, WADI, MANI, MANIKAM :
1. Wada itu jadi Kaki, jadi Tubuh, jadi Tanah, jadi
Jibril
2. Wadi itu jadi Darah, jadi Jantung, Jadi Mika’il 3. Mani itu jadi Angin, jadi Tembuni, jadi Limpa, Jadi
Isrofil
4. Manikan itu jadi Api, jadi Uri, jadi Empedu, Jadi
Isro’il
_________________________________
Malaikat Jibril pada mata Putih, Malaikat Mika’il pada mata Hitam, Alis mata itu bernama Isrofil,
Mata yang Terang itu bernama Isro’il dan
Muhammad Rasulullah
_________________________________
Hati itu bernama ABU BAKAR, Hati yang
Terang bernama UMAR, Warna Jantung bernama USMAN dan Empedu yang Hitam bernama
ALI
_________________________________
1. Jalannya mati
2. Hilangnya mati
3. Selamanya mati 4. Tempatnya mati
_________________________________
Empat Perkara tadi pembukaan ghaibnya dzat
Allah, oleh karena itu sayangilah, setelahnya
menerima keterangan yang dibawah ini :
_________________________________ 1. Jalannya Mati : Jalannya mati ialah Hidayatullah,
maksudnya menunjukan kerajaan yang dirakit
didalam tubuh manusia jadi dzatnya yang tidak
berpindah lagi
_________________________________
2. Duduknya Mati : Duduknya mati itu petunjuk Allah yang selamat dari keadaan mati, artinya tahu
kesempurnaannya
_________________________________
3. Ketemu Mati atau Selamanya Mati : ialah sabar,
artinya pasrah segala-galanya kepada tuhan :
Iradatullah _________________________________
4. Tempatnya Mati : Tempatnya mati itu adanya
didalam pekerjaan Allah, maksdunya ialah
sempurnanya dzat yang mempunyai sifat esa,
supaya diketahui keterangannya dibawah ini :
_________________________________ 1. Syahadat tidak pakai Iman
2. Takbir tidak pakai Tauhid
3. Syariat tidak pakai Ma’rifat
_________________________________
Syahadat tidak pakai iman nyatanya tunggal, Takbir
tidak pakai Tauhid kenyataannya hilangnya tunggal, yang senang didalam dzatullah yang tunggal yang
senang kepada sifatullah : yang sempurna sifatnya
maka inilah yang menerangkan waktu roh mulai
keluar :
_________________________________
1. Mula-mula dari badan ialah dari telapak kaki pujinya Layakrujullah ilallah
.
2. Roh jalan lagi, berhenti di lutut pujinya illahu allah
.
3. Roh jalan lagi, berhenti di pusat pujinya Lamaujud
ilallah .
4. Roh jalan lagi, berhenti di hati pujinya Yahu ilallah
.
5. Roh jalan lagi, berhenti khalkum pujinya Yuwa
ilallah
. 6. Roh jalan lagi, berhenti dimuka pujinya Hak ilallah
.
7. Roh jalan lagi, berhenti di mata pujinya Nyawa si
badan sepi
_________________________________
Adapun ghaibnya, kenyataannya ada 6 perkara : 1. Jaman geraknya mati rupanya hitam, jaman yang
keluar dari badan kita pribadi
.
2. Melihat warna merah, pekerjaan yang masih
samar-samar
. 3. Melihat warna kuning, itupun masih remang-
remang
.
4. Melihat warna putih, itu tandanya sudah kumpul,
jadi keadaan mati yang tunggal gilang gemilang
cahayanya, itulah tanda bayangan dari keadaan mati yang sempurna, yang terang tidak ada yang
menghalanginya, tapi walaupun demikian belum
sampai jua sebab masih jauh dari rasa gaib, dari itu
harus percaya kepada qudrat yang kuasa, Tauhid
maksudnya pasrah kepada kehendaknya, ma’rifat
maksudnya tahu kepada ilmunya, islam maksudnya selamat dari ilmunya
.
5. Melihat yang belum tahu pada warna, Sejati yang
mulya tak ada batasnya
.
6. Lengkap riwayatnya yang menerima anugerah yang maha suci
_________________________________
1. Nabi Ibrahim : Nyawa = Wujud = Ada
2. Nabi Yusuf : Cahaya = Sifat = Rupa
3. Nabi Isa : Roh = Johar = Nyata
4. Nabi Muammad : Nur = Roh = Kedalam 5. Nabi Musa : Ceritaan = Nafas = Keluar
6. Nabi Daud : Suara = Hawa = Darah
7. Nabi Sulaiman : Kesaktian = Nafsu = Tulang
_________________________________
Alif : Allah = Jibril = Nafas
Lam : Ta’bil = Mikail = Tanafas Lam : Jalalah = Isrofil = Anfas
Ha : Adadah = Isroil = Nufus
.
Tasjid : Haruman, Jaruman, Mukarobin : Nafas
Nafsiyah
_____________________________________ BERDIRINYA MANUSIA SEMPURNA :
Menitis artinya matinya balik lagi rohnya ke anak
cucunya
.
Nufus artinya matinya sudah janji akan nyusul ke
anak .
Nusur artinya cucunya (mati didalam hidup) awet
hidupnya
.
Kekal artinya hidupnya bisa gonta-ganti rupa
_________________________________ Allah itu ada 4 huruf ke 5 tasjid, apa wujudnya Allah
itu ? wujudnya nafas
_________________________________
Inama sodokati lil fukaro wal masriki wabinis sabil
.
Inama = pekerjaan Sodokat = yang sungguh-sungguh
Lilfukaro = keluar dari pikiran sendiri
Wal masriki = yang betul harus dipikirkan
_________________________________
Maka hal ini dapat kiranya betul-betul dihayati,
bahwa sifat Allah itu ada pada manusia-manusia itu sendiri
_________________________________
MIM : Muhammad MA = Maha Suci
NUN : Nukat Ghaib NU = Nurullah dari Bapak
SA : Rasul SI = Syirullah dari Ibu
WAW : Adam (jasad badan) YA = Jadinya kita _________________________________
1. Sirr : Wujud
2. Budi : Ilmu
3. Cipta : Nur
4. Rasa : Suhud
_________________________________ 1. Nafas : Adam Sarpin = Roh kudus = Wadi =
Bulatnya mata
.
2. Tanafas : Adam Syaraf = Roh rohani = Madi =
Putihnya mata
. 3. Anfas : Adam Mungkin = Roh idhofi = Mani =
Hitamnya mata
.
4. Nufus : Adam Akal = Jasmani = Manikem =
orang-orangan mata
_________________________________ Dari Allah : Sirr, Budi, Cipta, Rasa
Dari Nabi : Pengucapan, Penciuman, Pendengaran,
Penglihatan
Dari Rasul : Nafas, Tanafas, Anfas, Nufus
Dari Bapak : Kulit, Tulang, Akal, Urat
Dari Ibu : Daging, Darah, bulu, Sumsum _________________________________
1. Leluhur
2. Air Ketuban
3. Bungukusan Otak
4. Tali Ari-Ari
5. Bali 6. Darah
7. Bayangan
_________________________________
Lailahailallah itu Ada 40 Akoid.
1 Seharusnya.
Muhammadurasulallah Ada 9 Akoid. 20 Wajibnya.
Ibu 9 Rasulnya Istri (Bini).
20 Mustahilnya Bapak.
1 Seharusnya Anak.
Jumlah 50 Akoid, 1 Seharusnya.
_________________________________ Ibu = Ya Ilahi = Jibril
Bapak = Ya Robbi = Mikail
Kita = Ya Saidi Ya Maulana = Jaruman
Ibu Perempuan = Ya Allah = Isrofil
Ibu Lelaki = Ya Tuhanku = Isroil
Istri = Ya Robal = Mukarobin Anak Kita = Arsil Ajina = Haruman
_________________________________
Alif Sifatnya Wujud, Allah adalah Kita, kita adalah
Allah
.
Ba Sifatnya Basirun, Langit, Bapak, Bahan Kita .
Sin Sifatnya Samiun, Air, Sirr, Suci
.
Mim Sifatnya Mutakalimun, Bumi, Ibu, Maha Suci
_________________________________
Nafsiyah Wujudnya Nafas Penglihatan Wujudnya Mata
Pendengaran Wujudnya telinga
Ceritaan Wujudnya Mulut
_________________________________
1. Syariat : Peraturan-Peraturan Bersumber Di
Badan .
2. Tarikat : Perbuatan Bersumber Di Hati
.
3. Hakikat : Kelakuan Bersumber Di Nyawa
.
4. Ma’rifat : Nyata Bersumber Di Rasa _________________________________
Allah Yang Memberi Hidup, Muhammad Adalah
Qadam atau Roh, Rasul Adalah Hidup atau Nafas,
Adam Adalah Jisim (Badan), Muhammad Yang
Menanggung Wujud, Rasul Yang Menanggung
Hidup, Alif Bismillah, Berkatnya Alif Bismillah, Alif Jadum Muhammad Jadum, Jadum Ilallah, Saran
Kana Mimbaki Bakiyan Ilallah
_________________________________
30 Huruf 9 Roh Terjadinya Nafas Didalam edaran
Badan Kita Yang Masuk 7 Anggota Diantara Lelaki
Dan Wanita _________________________________
Islam Itu Harus Sholat Yang Tak Ada Hentinya,
Dalilnya Tajwid = Mukhalapatu Lilhawadisi, Dalilnya
Islam = Hayatun Bihayatin Daiman Abada
_________________________________
1. Wadi : Rupanya Merah, Kejadiannya Darah Kita Pujinya Layakrifu Ilallah
.
2. Madi : Rupanya Hitam, Kejadiannya Air Kita
Pujinya Lamakbuda Ilallah
.
3. Mani : Rupanya Putih, Kejadiannya Akal Pikiran Kita Pujinya Lahu yuda Ilallah
.
4. Manikam : Rupanya Kuning, Kejadiannya Cahaya
Kita Pujinya Lamayuda Ilallah
_________________________________
1. Asal Bumi : Rupanya Hitam, Kejadiannya Wujud Kita Hakikatnya Dzat Kita, Jadinya Kulit Daging.
Pujinya Ashadu Ala Ilahailallah
.
2. Asal Api : Rupanya Merah, Kejadiannya Nur Sifat
Kita Jadinya Urat Tulang. Pujinya Wa Ashadu Ana
Muhammadaraulallah .
3. Asal Angin : Rupanya Kuning, Kejadiannya Ilmu
Kita, (Af’al Kita) Jadinya Akal Pikiran, Pujinya La
Syarikalahu Lailahaila Ana
.
4. Asal Air : Rupanya Putih, Kejadiannya Suhud Kita Hakikatnya Asma Kita, Jadinya Darah
Sumsum, Pujinya Sahidna Allampusihin Wa Sabit
Indana Inahu Lailahailahua
_________________________________
1. Barba nama induk semula jadinya Bumi, Jadi
Jisimnya Muhammad .
2. Mur Kadim nama induk semula jadinya Api, Jadi
Cahayanya Muhammad
.
3. Abdu isomad nama induk semula jadinya Angin,
Jadi Nyawanya Muhammad .
4. Sabantahuran nama induk semula jadinya Air,
Jadi Hidupnya Muhammad
_________________________________
1. Asal Api : Syariat Jadi Berdirinya Sholat
2. Asal Angin : Tarekat Jadi Rukunya Sholat 3. Asal Air : Hakikat Jadi Sujudnya Sholat
4. Asal Bumi : Ma’rifat Jadi duduknya Sholat
_________________________________
1. Sholat Wujud : Adanya Didalam hening, Adanya
Didalam kekal, Aku lah Dzatnya
. 2. Sholat Daim : Ada Rasa Dalam olah, Ada Olah
Dalam Olah, Aku olahnya Allah
.
3. Sholat Mutlak : Akulah Akunya Allah
.
4. SholatTul Kusta : Sang Hitam Ada, Ada Dalam Rasanya Sang hening Ada, ada Dalam Rasanya,
Akulah Sejatinya Rasa
.
5. Sholat mati Sebelum Ada Sholat : ruh Sejatinya,
Badan Darahnya, Hati Dan Jantungnya Hati, Air
Rohnya Hati, Darahnya putih Rupanya Jantung, Ada Pada Lengkungan (Lobang-Lobang) Tegak Di
Tengah-Tengah Jantung Usholi Itu Hidup, Wujud
Hidup Itu Sujud, kekal Pada ruh, Sungguh ingat
Hidup tidak akan mempan kematian Allahu Akbar
_________________________________
1. Hati Sanubari : Rupanya Hitam, Bagiannya Kaharullah, Tempatnya Di Alam Sulfil. Pujinya
Allah-Allah Itu Sempurnannya ucapan (Mulut)
.
2. Hati Maknawi : Rupanya Merah, Bagiannya
Kamalullah, Tempetnya Dialam Sulbi, Pujinya Allah-
Allah, Itu Sempurnanya pendengaran (Telinga) .
3. Hati Sirri : Rupanya Kuning Bagiannya Jalallah,
Tempatnya Di Alam Tapek, Pujinya Hu-Hu Itu
Sempurnanya napas (Hidung)
.
4. Hati Fuad : Rupanya Putih, Bagiannya Jamalullah, Tempatnya Di Alam Sabit, Pujinya Ana
haq 3x Itu Sempurnanya Penglihatan (Mata)
_________________________________
1. Luamah (Alif) Adanya Di Mulut : Asmanya Hidup,
Rupanya Didalam, Bagiannya Mulut, Tempatnya Di
hati, Pujinya Yahu-Yahu, Sempurnanya Cipta Cipta. .
2. Amarah (Lam Ta’bil) Adanya Di telinga : Sifatnya
Hidup, Rupanya Merah, Bagiannya Di telinga,
Tempatnya Jantung, Pujinya Ilahu-Ilahu,
Sempurnanya Sirr Dan Angan-Angan
. 3. Supiah atau Sawiyah (Lam Jalala) Adanya Di
Mata : Af’alnya Hidup, Rupanya Putih, Bagiannya
Dimata, Tempatnya Di Hempedu, Pujinya Imanahu-
Imanahu, Sempurnanya gerak Dan Diam
.
4. Mutmainah (Ha) Adalah Adanya Di Hidung : Dzatnya Hidup, Rupanya Kuning, Bagiannya Di
Hidung, Tempatnya Pada kemaluan, Pujinya Hu,
Hu, Hu, Sempurnanya Budi Dan Rasa
_________________________________
1. Nafas : Talinya Hidup, Talinya Roh Rupanya
Hitam, Bagiannya Af’alullah, Adanya Pada Ucapan (Mulut) Pujinya La Ilahailallah Sempurnanya Kulit
Dan Daging
.
2. Tanafas : PenciumanNya Roh Rupanya Kuning,
Bagiannya Asmaullah Ada Pada Hidung, Pujinya
Allahu-Allahu Itu Sempurnanya Tulang Dan Urat. .
3. Anfas : Tempatnya Roh, Rupanya Merah,
Bagiannya Sifatullah Ada Pada Punggung, Pujinya
Allah-Allah, Itu Sempurnanya Darah Dan Sumsum
.
4. Nufus : Penglihatan Roh, Rupanya Putih, Bagaiannya Dzatullah Ada Pada Awasnya Mata
(Penglihatan), Pujinya Yahu-Yahu Itu Sempurnanya
Kekuatan Nafsu
_________________________________
1. Syariat : Badan Bersumber Dari Otak, Imannya
Hidayatullah, Yang Dilakukan Oleh Orang-Orang Syariat Wudhu Dengan Air, Batalnya Kalau Kentut,
Sholatnya Maktub, Lakunya Ruku, Sujud,
Sempurnanya 4 Perkara :
.
1. Senang Ujub Dan Takabur
2. Kalau Diundang Dapat Berkat 3. Menang Sendiri, Janjinya Tidak Tepat Dan Ujub
Kalau Tamat Pengajiannya
4. Takabur Kalau Melakukan Sholat 5 Waktu,
Menetapkan Dirinya Tidak Ke Neraka Pasti Ke
Syurga
. 2. Tarekat : Hati Bersumber Dari Hidung, Imannya
Sadrah Yang Dilakukan Wudhu Teman
(Kesungguhan Hati), Batalnya Kalau Bohong,
Sholatnya Daim, Lakunya Sopan Santun,
Sempurnanya 14 Perkara :
. 1. Mengurangi Datangnya Penyakit
2. Mengurangi Tidur Dan begadang
3. Dengan Sungguh Berbaktinya
4. Dengan Tenang Pikirannya
5. Dimana Saja Ia Berbakti
6. Berbaktinya Ditempat Sepi Dan Tenang 7. Ditempat Yang Gelap Ia Berbakti
8. Permohonannya Menyerupai Rakyat Jelata
9. Malu Baktinya Ditengah-Tengah Pasar
10. Memalukan Baktinya Berdiri Ditengah-Tengah
Pekarangan
11. Waktu Memberi Tidak Dengan Perhitungan 12. Harus Bersedih Dalam Pembicaraannya
13. Setelah Memberi Tidak Mengharapkan Imbalan
14. Sebelumnya Mempunyai Perasaan Sendiri
.
3. Hakikat : Nyawa Bersumber Ditelinga, Imannya
Maksum Yang Dilakukan, Wudhunya Ingat, Batalnya Kalau Lupa Sholatnya Tulkusta,
Kelakuannya Tidak Sombong, Sempurnanya 5
Perkara :
.
1. Merdeka Dalam Badannya
2. Bersih Dalam Kalbunya 3. Suci Hatinya
4. Mulya Namanya
5. Sempurna Penglihatannya.
.
4. Ma’rifat : Rasa Bersumber Dimata, Imannya
Yakin Wudhunya Tidak Melihat, Batalnya Kalau Melihat Sholatnya Dulkaji, Lakunya Tasdik,
Sempurnanya 9 Perkara :
.
1. Hilang Kalbunya
2. Kosong Sukmanya
3. Adanya Ditempat Yang Agung 4. Tak Ada Sembah Dan Puji
5. Iya-Iya, Tidak-Tidak
6. Bicaranya Dengan Kenyataan
7. Halus Tak Dapat Diambil
8. Bisa Masuk Walau tertutup
9. Digjaya Segala-Galanya, Bisa Masuk Tanpa Bolong
_________________________________
1. Syariat : Niatku Mengucapkan Dua Kaliamt
Syahadat Sekali Untuk Seumur Hidup
.
2. Tarekat : Niatku Mengucapkan Syahadat hidup didalam mati, Baginda Rosul Dari Otak, Otak Yang
Menjadikan Adanya mati, Menciptakan Mati Dan
Hidup, Hidup Yang Tak Mati, Tetap Yang Tak
Berubah
.
3. Hakikat : Asyahadu, Ada Dia, Ada Aku, Allahu Sifatku, Salallahu Tuhanku, Menunjukan Jalan
Terang, Hidup Tidak Kena mati, ingat Yang Tak
Bisa Lupa, Dzat hilang Pulang Ke Dzatullah,
Lailahailallah Muammadarasulallah
.
4. Ma’rifat : Asihku Asalku Dari Dzatullah, Du Itu Waktu Aku Diadu telentang Dan Telungkup Ibu Dan
Bapak Ku, Bumi Dan Langit, Roh Masuk Kedalam
Jisim (Badan) Baru Adanya Tuhan, Muhammad
Yang Menanggung Dzat, Rosul Yang Menanggung
Hidup, Ragaku Darmaku, Baik Buruknya Terserah
Kepada Tuhan Dan Hatiku _________________________________
1. Syahadat Tauhid : Asyhaduanla Ilahailallah, Wa
Ashadu Lasyarikalahu
.
2. Syahadat Rosul : Wa Ashadu Ana Muhammadan
Abduhu Warosuluhu .
3. Syahadat Kita : Nawaitu Anukirro atau Ukina
Syahadataini Kalimat Taini Kumuro Murotaini Alaiya
Watuni Muslimin
.
4. Syahadat Anggota : Fikulli Walau Hakim Wanafsin Adadah Mawasi Ahu Bilahi Ta’ala Umani
Ilallah
_________________________________
PECAHAN SAHADAT : Syahadatnya Yang
Diminum itu Minuman Syah-Adatnya Minum Harus
Kemulut Syah’ adatnya Yang Membikin .
1. Dari Rahman Qodrat Jadi Anggota
2. Dari Rahim Qodrat Jadi Kekuasaan
3. Dari Rahman Irodat Jadi Jantung
4. Dari Rahim Irodat Jadi Kemauan
5. Dari Rahman Ilmu Jadi Otak 6. Dari Rahim Ilmu Jadi Ingatan
7. Dari Rahman Hayat Jadi Nafas
8. Dari Rahim Hayat Jadi Hidup
9. Wahidiyat = Tunggal Sahnya Wujud = Ada
Nur = Tahu Nurcahya = Menyaksikan
________________________________________ PERABOT UNTUK MENGERJAKANNYA :
1. Dzat dan Adatmu Yang asal dari qudrat yang
maha suci
2. kendakmu yang asal dari irodat yang maha suci
3. pengetahuanmu yang asal dari ilmu yang maha
suci 4. hidupmu yang asal dari hayat yang maha suci
5. dengarmu yang asal dari sama yang maha suci
6. penglihatanmu yang asal dari basar yang maha
suci
7. ucapanmu yang asal dari kalam yang maha suci
_____________________________ YANG HARUS DIJALANKAN :
Menjalankan 20 Sifat yang baik
Menuruti 20 sifat yang maha suci
Menjauhi 20 sifat yang tidak wajib dalam ketuhanan
Api rasa panas yang sudah berwujud
Air rasa dingin yang sudah berwujud Angin rasa sejuk yang sudah berwujud
Bumi rasa tetap yang sudah berwujud
.
Maka wujudnya rasa panas itu dzatnya api, merah
itu sifatnya, namanya apa saja itu asmanya, yang
mengetahui itu af’alnya .
Begitupun wujudnya rasa dingin itu dzatnya air,
putih itu sifatnya, namanya apa saja itu asmanya,
yang mengetahui itu af’alnya. Dst……
.
Rasa-rasa tadi yang diterangkan semua asal dari Rasulullah, Kalau Dzatnya Tuhan ialah wujudnya
Rasulullah, Kalau Sifatnya Tuhan ialah Rahman
Rahimnya, Kalau Asmanya Tuhan ialah apa saja
menyebutnya, Kalau Af’alnya Tuhan ialah sempurna
mengerjakannya, Jangan lupa kepada Tuhan (wujud)
= ada, Harus malu kepada kekuasaannya (Qodrat), Punya rasa kepada kehendaknya (Iradat), Merasa
setelah tahu (Ilmu)
__________________________
CAHAYA YANG 4 (EMPAT)
Merah = telinga = bayang = amarah Bertuhan
kepada rohaniah (gorah) .
Kuning = Jantung = nafas Bertuhan kepada nafas
(mutmainah)
.
Putih = Hati = mata = sawiyah atau sufiah Bertuhan
kepada sirr dari ibu bapak didalam sirr .
Hitam = Empedu = mulut = luamah atau lawwamah
Bertuhan kepada aku (ya Allah ya aku)
.
Yang adatnya panas, yang sifatnya merah, api =
amarah, Yang adatnya sejuk, yang sifatnya kuning, angin = mutmainah, Yang adatnya dingin, yang
sifatnya putih, air = sawiyah, Yang adatnya tetap,
yang sifatnya hitam, bumi = luamah
.
Amarah = Kehewanan Api asal dari matahari, acinya
api jadi daging .
Luamah = Keduniaan Air asar dari laut, acinya air
jadi tulang
.
Sawiyah = Kesempurnaan Tanah asal dari bumi,
acinya tanah jadi seisi badan .
Mutmainah = Ketuhanan Nafas asal dari angin,
acinya angin jadi kulit
.
Hukum saranya sudah punya segolongan-sego
lngannya, Hukum adatnya sudah punya seadat- adatnya, Hukum akalnya sudah punya seakal-
akalnya, Hukum Allahnya yang tetap pada
pendiriannya yang maha suci
.
Syariatnya bada..
Semoga bermanfaat..
BY putri sang kayangan 🙏
Editor : Raden Roni Paslah 

Rabu, 03 Juni 2020

Rasul SAW Takkan Akui Umatnya yang Dukung Penguasa Zalim

TRIBUNUSBANYUASIN.COM - Saya heran mengapa hadits ini jarang dibahas, atau hampir-hampir tak terdengar. Ataukah mungkin kita yang lalai?

Rasulullah ﷺ bersabda ;
«اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ»

“Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahawa sepeninggalku akan ada para pemimpin?

Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga”. (HR Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).

Hai muslim, tahukah kamu apa itu telaga Nabi ﷺ? Setiap Nabi memiliki telaga, dan mereka berbangga dengan banyak pengikutnya yang akan singgah padanya.
Telaga Rasul kita Muhammad ﷺ adalah paling ramai.
Padanya ada gelas yang jumlahnya seperti bintang di langit.
Siapa yang meminum darinya tak akan haus selamanya.
Telaga ini terletak di padang Mahsyar sebelum para hamba melewati shirath.

Airnya mengalir dari sungai / telaga Kautsar yang ada di Jannah. Namun sayang, ada umat Nabi ﷺ yang akan diharamkan dan diusir dari telaganya.
Tahukah kamu siapa mereka? Akan ada pemimpin-pemimpin pandai berdusta dan menzalimi rakyatnya.
Siapa yang;
Berkawan dengan mereka Selalu membenarkan keputusan pemerintah, meski dengan modal dusta Menyokong mereka menzalimi rakyat Rasulullah ﷺ mengancam mereka;

Mereka tidak diakui sebagai pengikut Rasul ﷺ. Meskipun mereka merasa diri sebagai pengikut Sunnah / Salaf. Rasul ﷺ tidak sudi dianggap oleh mereka. Wa Lastu Minhu Mereka diusir dari telaga Nabi ﷺ.
Wahai Ulama…
Wahai Ustadz…
Wahai Muslim…
Ittaqullah…

Kamu merasa di atas Sunah Rasul ﷺ, padahal beliau tidak akui. Karena kamu selalu membela penguasa zalim. Sadarlah, (Rn).

Senin, 01 Juni 2020

Rumpun Melayu, Kedatuan Sriwijaya Palembang Darusalam l

Sumatera Selatan atau pulau Sumatera bagian selatan yang dikenal sebagai provinsi Sumatera Selatan didirikan pada tanggal 12 September 1950 yang awalnya mencakup daerah Jambi, Bengkulu, Lampung, dan kepulauan Bangka Belitung dan keempat wilayah yang terakhir disebutkan kemudian masing-masing menjadi wilayah provinsi tersendiri akan tetapi memiliki akar budaya bahasa dari keluarga yang sama yakni bahasa Austronesia proto bahasa Melayu dengan pembagian daerah bahasa dan logat antara lain seperti Palembang, Ogan, Komering, Musi, Lematang dan masih banyak bahasa lainnya.

Menurut sumber antropologi disebutkan bahwa asal usul manusia Sumatera bagian selatan dapat ditelusuri mulai dari zaman paleolitikum dengan adanya benda-benda zaman paleolitikum pada beberapa wilayah antara lain sekarang dikenal sebagai Kabupaten Lahat, Kabupaten Sarolangun Bangko, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Tanjung Karang yakni desa Bengamas lereng utara pergunungan Gumai, di dasar (cabang dari Sungai Musi) sungai Saling, sungai Kikim lalu di desa Tiangko Panjang (Gua Tiangko Panjang) dan desa Padang Bidu atau daerah Podok Salabe serta penemuan di Kalianda dan Kedaton dimana dapat ditemui tradisi yang berasal dari acheulean yang bermigrasi melalui sungai Mekong yang merupakan bagian dari bangsa Monk Khmer.



Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.



Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari Mancanegara terutama dari negeri China.

Roni Paslah : Bapak, Muhammad Ali Bin Masyhur Bin Abbas Bin Kutong. (Pemulutan Ilir Ogan).
Roni Paslah : Ibu, Rusliah Binti Amir Hamzah Bin Sidi Bin Mahajib Bin Danomayo. (Tanjung Sakti Lahat, Muara Kati Lubuk Linggau).
Ini peninggalan merupakan bukti dan tabat sejarah Simbol dari Roni Paslah : Bapak, Muhammad Ali Bin Masyhur Bin Abbas Bin Kutong. (Sriwijaya, Lahat, Pemulutan Ilir Ogan).

Nenek moyang dari masyarakat suku Ogan diperkirakan berasal dari masyarakat yang menghuni Gunung Dempo, yang terletak di dataran tinggi Basemah. 

Berdasarkan penemuan arkeologis, telah ada masyarakat yang hidup di sekitar dataran tinggi Pasemah, yang diperkirakan telah ada sejak 4.500 tahun yang lalu (2.500 SM). Mereka yang berasal dari dataran tinggi Pasemah akhirnya mulai turun ke bawah untuk kemudian menyusuri Sungai Ogan, dengan tujuan mencari lahan pemukiman yang baru. 

Keberadaan mereka di pinggiran Sungai Ogan, pada akhirnya berinteraksi dengan masyarakat yang telah ada sebelumnya, untuk kemudian membentuk satu kebudayaan tersendiri. 

Pemukiman masyarakat di sekitar sepanjang Sungai Ogan sendiri sebenarnya sudah ada sebelum kedatangan nenek moyang dari suku Ogan. 

Temuan arkeologis di Gua Harimau, salah satu peninggalan zaman purba di wilayah Sumatra Selatan, menunjukkan bahwa peradaban disekitar Sungai Ogan sudah berumur puluhan ribu tahun, bahkan diperkirakan telah ada sejak masa zaman es. 

Penghuni gua-gua purba ini, awalnya merupakan komunitas Ras Australomelanesid. Lalu setelah kedatangan Ras Mongoloid, kedua ras ini menyatu dalam satu kelompok masyarakat yang baru.[3]

Sumber lain mengatakan bahwa nenek moyang dari suku Ogan diduga ada yang berasal dari Lampung, Palembang, dan Tanah Jawa, diantaranya yang tercatat adalah:

Keluarga Sanghyang Sakti Nyata; Berdasarkan catatan dari masyarakat Lampung Pesisir Way Lima, diceritakan beliau memiliki 7 orang anak, yang kemudian menjadi leluhur bagi Suku Ogan, Rejang, Semende, Pasemah, Komering dan Lampung.

Pengikut Penguasa Palembang yang pernah hijrah ke Ogan Ilir, antara lain:
Pangeran Sido ing Rajek di Desa Saka Tiga (Inderalaya) tahun 1659.
Sultan Mahmud Badaruddin (II) Pangeran Ratu di Desa Tanjung Lubuk tahun 1821.
Sultan Ahmad Najamuddin (IV) Prabu Anom di Hulu Sungai Ogan tahun 1824.
MELAYU PALEMBANG

Batang Hari Sembilan, Ibu Suku dan Marga
Melalui jalur sungai itu, Kesultanan Palembang menegakkan integritas wilayah, kedaulatan hukum, dan kesatuan budaya. Jaringan sungai yang menguntai budaya Palembang itu memiliki sebutan khusus, yakni Batang Hari Sembilan, yang terdiri dari Sungai Musi dan delapan anak sungai utamanya.

Batang Hari Sembilan, Ibu Suku dan Marga
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan Budaya palembang berkembang di sepanjang Musi dan anak-anak sungainya, wilayah budaya yang disebut Batang Hari Sembilan. Budaya sungai itu melahirkan banyak suku dan marga.

Masyarakat Palembang itu khas. Ada yang menyebutnya Melayu-Palembang untuk membedakannya dengan Melayu Riau, atau Deli. Dalam Melayu Palembang ada jejak budaya Arab, Cina, Minang, dan Jawa yang kental. Jejak budaya itu muncul dalam aspek bahasa, kuliner, busana, arsitektur, kesenian, tradisi, nilai, dan pranata sosial khas ala Palembang. Budaya ini pun menyebar ke seantero Sumatra Selatan, sebagian Lampung dan Jambi.

Palembang kembali tumbuh menjadi pusat budaya ketika kerajaan baru yang independen muncul di abad 16. Kerajaan ini didirikan oleh bangsawan Kesultanan Demak yang notabene adalah anak-cucu Sultan Fatah yang  berasal dari Palembang. Sejarah mencatat, Raden Fatah adalah putra Brawijaya III dari Majapahit  dari istrinya yang berdarah Cina, yang diasuh dan dibesarkan oleh Arya Damar, Adipati Palembang.

Hijrah dari Demak (Jawa Tegah) ke Palembang itu terjadi menyusul adanya konflik berkepanjangan pada keluarga kerajaan. Di bawah pimpinan Ki Gede Suro, rombongan trah Demak itu mendarat di Palembang sekitar 1560-an. Dengan membawa atribut sebagai cucu-cicit Raden Fatah serta Ario Damar, rombongan ini diterima dengan baik oleh masyarakat Palembang yang sudah tumbuh menjadi komunitas Islam.

Kekosongan kekuasaan di Palembang memberi peluang Ki Gede Suro menjadi penguasa di lembah Musi itu, dan berlanjut hingga anak cucunya. Dinasti Ki Gede Suro pun membangun kerajaan kecil. Hampir seabad kemudian, setelah berhasil mengkonsolidasikan wilayah dan kekuasaan politiknya,  pada 1659 Pangeran Ario Kesumo memproklamasikan diri sebagai Sultan Palembang I dengan gelar pertama dibawa Sri Susuhunan Sultan Abdurrahman Khalifat al-Mukminin Sayidil Iman.

Ketika itu Palembang sudah menjadi bandar yang ramai. Palembang hidup dari perdagangan hasil bumi, hutan, dan tambang. Pedagang Arab dan Tionghoa datang. Sesuai peraturan yang berlaku ketika itu, para pedagang asing itu diijinkan bermukim di seberang Ulu, di seberang Sungai Musi dari arah Keraton yang kini ada di jantung Kota Palembang, yakti Benteng Kuto Besak.

Para era-era berikutnya, masyarakat lain dari berbagai daerah datang dan bermukim di Palembang dan sebagian datang dari Ranah Minang. Jadilah Palembang sebagai bandar besar dengan budaya khas.

Sampai 150 tahun silam, kawasan  hutan alam masih mendominasi alam di  Sumatra Selatan. Jalan darat amat minim. Toh, penetrasi budaya Palembang ke pedalaman berjalan lancar, lewat jalur air. Sungai Musi yang panjangnya 720 km itu bisa dilayari sampai 450 km ke pedalaman. Empat Lawang, Tebing Tinggi, Musi Banyuasin, dan Sekayu adalah kota-kota yang dilewati Sungai Musi.

Sungai Musi juga menjadi muara bagi delapan sungai besar lainnya, yakni Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko (disebut juga Batang Hari Leko), Lakitan, Kelingi, Lematang, Lahan (Semangus), dan Sungai Ogan. Melalui badan Sungai Musi dan kedelapan anak sungainya, budaya Palembang ini tumbuh dan mengakar di antero Sumatra Selatan. Wong Pelembang menjadi identitas mereka semua.

Melalui jalur sungai itu pula, Kesultanan Palembang menegakkan integritas wilayahnya, kedaulatan hukum, dan kesatuan budayanya. Jaringan sungai yang menguntai budaya Palembang itu memiliki sebutan khusus, yakni Batang Hari Sembilan, yang terdiri dari Sungai Musi dan delapan anak sungai utamanya.

Wilayah Kesultanan Palembang dibagi dalam wilayah-wilayah semacam kabupaten. Bila daerahnya luas, maju, dan berpenduduk besar, pemimpinnya disebut Pangeran. Yang lebih kecil dipimpin oleh Depati. Di bawah mereka ada demang-demang yang memimpin sejumlah wilayah adat dan masing-masing wilayah adat itu dipimpin seorang Pasirah.

Meski sama-sama berkiblat ke Palembang, warga di sepanjang tepian Batang Hari Sembilan itu tidak mudah saling berkomunikasi secara langsung. Tidak heran bila komunitas pada masing-masing anak sungai itu itu berkembang subkultur sendiri. Orang Palembang menyebutnya suku.

Ada banyak suku di kawasan Batang Hari Sembilan itu. Ada suku Kikim, Semenda, Komering, Ogan, Lintang, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Penesek, Gumay, Musi, Panukal, Bilida, Rejang, dan Ranau. Meski satu induk, bahasa di masing-masing suku tak sepenuhnya sama. Dari suku-suku itu ada kesatuan adat di bawahnya yang disebut marga.

Hingga saat ini ada puluhan marga yang masih hidup di Sumatra Selatan. Seperti di Sumatra Barat, warga Batang Hari Sembilan itu boleh menggunakan nama marga boleh juga tidak. Beberapa nama marga Palembang yang masih sering terdengar, antara lain, adalah Madang, Mandayun, Temenggung, atau Samendawai. (P-1)

TOPIK MINGGU

KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN

SURAT KEPUTUSAN : Nomor : SK/42/DEPIDER/BK/VI/2016. TENTANG KEPENGURUSAN BALADHIKA KARYA KABUPATEN BANYUASIN.  "MAJU TERUS PANTANG MUND...